Bulan ternyata selama ini menjauh dari Bumi sejauh 3,8cm setiap tahun. Tapi jangan khawatir, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap perubahan jarak bulan ke bumi yang sejauh 385.000 km untuk jangka waktu yang sangat lama.
Lalu bagaimana caranya para ilmuan mengetahui perubahan jarak bulan ke bumi? Caranya adalah dengan mengarahkan sinar laser dari bumi ke reflektor yang ada di bulan, lalu mereka menghitung berapa lama cahaya laser memantul kembali diukur dari saat laser dipancarkan.
Mendeteksi pergerakan bulan yang sangat kecil saat ini dimungkinkan karena teknologi photonic (teknik optik) dan adanya eksperimen Apollo yang masih berjalan saat ini. Selama 40 tahun, para ilmuan secara periodik melakukan "ping" atau pemantulan menggunakan sinar laser lalu menukur waktu ping-nya.
Hasilnya, jika Anda ingin tahu, adalah sekitar 2,5 detik, bervariasi karena orbit elips bulan menghasilkan jarak yang berubah secara konstan. Dari penukuran yang akurat tersebut, para ilmuan telah mengkonfirmasi bahwa tidak saja kunci ajaran teory relatifitas Einstein, tetapi juga telah menunjukkan bahwa gaya grafitasi sangat stabil dan mereka juga menemukan adanya kemungkinan inti bulan adalah cairan.
Selama sekitar 20 tahun dari tahun 1960-an, astronom mengukur jarak bulan ke bumi dengan menembakkan laser dari teleskop dari McDonald Observatory ke retroreflektor yang ditempatkan di bulan
Mengukur jarak dari bumi ke bulan tergantung dari retroreflektor yang ditinggalkan di permukaan bulan oleh astronot Apollo dan oleh dua kendaraan robot Rusia. Ilmuan di bumi menembakkan sinar laser ke arah reflektor. Retroreflektor memantulkan sinar laser kembali ke bumi. Biasanya hanya sedikit foton yang kembali dan terdeteksi untuk membuat waktu jarak tempuh total. Hal itu dan kecepatan cahaya menghasilkan jarak ke bulan dengan tingkat akurasi beberapa centimeter tergantung peralatannya.
Saat ini, pihak yang melakukan pengukuran jarak bulan ke bumi ada tiga yaitu di Amerika Serikat, New Mexico dan Prancis.
Sumber: Photonics.com
0 comments